Beton bertulang merupakan salah satu bahan struktur utama yang digunakan untuk menahan gaya tarik pada suatu elemen struktur. Biasa ditemukan pada balok, kolom, pilar, pelat, dll. Penggunaan baja untuk setiap balok, kolom, pelat dan bagian struktural lainnya dihitung oleh konsultan untuk menopang beban. Oleh karena itu, kontraktor tidak diperkenankan mengganti dan mengurangi kebutuhan besi yang diperhitungkan. Dalam suatu proyek gedung, jembatan, transisi dan sebagainya, sering dijumpai baja tulangan berkarat. Apa yang terjadi jika baja tulangan berkarat atau terkorosi?
Korosi adalah proses kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara logam dengan berbagai zat di lingkungannya. Beberapa faktor penyebab korosi besi yang sering kita jumpai di proyek antara lain:
- Penyimpanan baja tulangan yang tidak tepat. Setrika tidak tertutup sehingga terkena air hujan dan terkadang selama penyimpanan tidak ada kayu atau bahan lain yang berbentuk balok di bawah besi sehingga besi tulangan bersentuhan langsung dengan tanah.
- Pemasangan besi beton terlalu lama. Sebaiknya jangan terlalu banyak menimbun besi pada suatu proyek jika pemasangan setrika masih lama.
- Baja tulangan yang terpasang sudah berkarat, hal ini disebabkan karena pekerjaan pengecoran yang terlalu lama.
- Akibat penipuan oleh kontraktor, mereka sengaja membeli baja tulangan yang sudah berkarat karena murah.
Karat atau korosi besi pada suatu proyek memang sulit untuk dicegah, namun dapat diminimalisir. Bagaimana?? yaitu dengan memperbaiki sistem penyimpanan barang, perencanaan pekerjaan, pemesanan barang dan lain sebagainya, agar kualitas barang yang digunakan dalam proyek tetap terjaga dengan baik. Kalaupun terjadi korosi, kita harus melihat peraturan SNI tentang batas korosi yang diizinkan.